Breaking News
Loading...
Sunday, May 1, 2011

Orang Kerdil Nonton Opera

5:01 PM
Diceritakan tentang seorang pria kerdil yang ikut menyaksikan sebuah opera di sebuah panggung terbuka. Panggung tersebut dijualbeli banyak orang, sampai-sampai seorang penonton yang kerdil tak dapat menyaksikan pertunjukan. Anehnya, ia selalu ikut tertawa, tepuk tangan, dan lain sebagainya seperti yang dilakukan oleh penonton yang dapat menyaksikan pertunjukan secara langsung.
Setelah pertunjukkan opera selesai, usut punya usut, ternyata orang kerdil itu sama sekali tidak mengerti cerita yang dipentaskan tadi. Ia hanya ikut-ikutan perilaku penonton lain. Langkah tersebut ia tempuh lantaran khawatir dicemooh tidak mengerti jalannya pertunjukan.
Pesan :
Dalam kehidupan sehari-hari, banyak sekali orang yang rela melakukan apapun, agar tidak dianggap bodoh, ketinggalan jaman, miskin dan lain sebagainya. Mereka akan mengikuti apapun yang dilakukan orang lain, meskipun tidak sesuai dengan diri mereka sendiri. Mereka sama sekali tidak memiliki pendirian.
Manusia adalah mahluk yang paling istimewa, karena mempunyai akal fikiran untuk membedakan antara yang baik dan buruk, benar dan salah. Akal fikiran memberi arah kemana harus melangkah dan menuntunnya menghindari bencana. Dengan akal fikiran manusia mengarahkan dirinya menjadi manusia yang bermanfaat bagi dirinya sendiri, agama, keluarga, dan lingkungan sosial.
Akal fikiran menjadikan manusia mampu menetapkan tujuan dan prinsip hidup. Jika kehidupan seseorang berprinsip pada kebenaran, maka ia akan hidup dalam kebenaran. Begitupun sebaliknya. Tetapi jika seseorang tidak mempunyai prinsip hidup, maka hidupnya tidak terarah, sehingga waktunya habis sia-sia.
Prinsip hidup sangat penting, sebagai panduan sikap dan pola pikir kita. Milikilah prinsip hidup, walaupun mungkin kita dianggap bodoh, buruk, atau tidak sepaham. Jangan pernah goyah apalagi mundur selama sikap dan pola pikir kita sudah berlandaskan pada prinsip-prinsip kebenaran. “Kapanpun tepat apabila kita melakukan sesuatu dengan benar,” kata Martin Luther King.

0 comments:

Post a Comment

 
Toggle Footer