Breaking News
Loading...
Wednesday, April 20, 2011

Inspirasi dan Motivasi dari Membaca Buku

2:50 PM

     Nasib kita tidak direncanakan untuk kita oleh orang lain, kitalah yang merencanakan nasib kita sendiri. Ungkapan tersebut sangat erat kaitannya dengan firman Allah dalam surah Ar Ra'd ayat 11, yang artinya:
"Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri." Apa yang kita pikirkan dan kerjakan pada masa sekarang menentukan apa yang akan terjadi pada kita di masa mendatang.
     Bila kita sudah mengambil keputusan tentang apa yang ingin kita lakukan, katakan pada diri kita ratusan kali sehari bahwa kita akan melakukan itu. Barang siapa menghidupkan cita-citanya, berarti ia sedang menciptakan kehidupan yang ideal di masa mendatang. Allah SWT selalu memberikan yang baik-baik kepada kita. Kita juga pasti menginginkan hal-hal yang baik itu. Barangsiapa berupaya sebaik mungkin, berarti ia tengah membangun kekuatan untuk menjadi lebih baik. Tetapi, keinginan baik itu harus dicapai dengan kerja keras yang disebut dengan ikhtiar. Ikhtiar dapat dilakukan dengan dua cara yaitu melalui perbuatan dan melalui do'a. Maka jika kita ingin menjadi jauh lebih baik di masa mendatang daripada sekarang, jadilah sebaik yang kita bisa sekarang!
     Cita-cita itu mempunyai kekuatan yang positif untuk menarik ke arah yang lebih tinggi, lebih besar dan lebih unggul. Menjadi manusia bukanlah untuk menjadi lemah. Menjadi manusia adalah menjadi semua yang ada di dalam seluruh diri manusia, dan keagungan Allah yang terkandung di dalam seluruh diri manusia itu sungguh mengagumkan. Manusia adalah makhluk yang diciptakan oleh Allah SWT dalam bentuk yang sempurna dibanding makhluk ciptaan Allah lainnya. Manusia mempunyai banyak pilihan dan kesempatan untuk menjadi yang terbaik di antara semua makhluk ciptaan Allah SWT. Manusia diberi kemampuan berpikir. Dalam berpikir, ada dua macam yaitu dengan pikiran sadar dan pikiran bawah-sadar. Pikiran sadar contohnya ketika kita mengungkapkan penilaian kepada orang lain, dsb. Sedangkan pikiran bawah-sadar itu menanggapi kesan, hasrat, harapan dan petunjuk dari pikiran sadar. Dengan demikian, untuk mendorong agar pikiran sadar menyentuh bawah-sadar, kita perlu merasakan tindakan sadar yang merasuki seluruh sistem kejiwaan kita.  

     Apapun yang kita pikirkan secara mendalam dan kuat, bawah-sadar akan mengambil alih dan mengembangkannya lebih lanjut. Kalau kita berpikir tentang berbagai kegagalan, kekurangan, atau kebiasaan buruk kita, bawah-sadar akan otomatis mengambil alih dan menjadikan hal-hal buruk itu menjadi lebih hidup dan lebih aktif dibanding sebelumnya. Kalau ada apapun di dalam sifat dasar kita yang ingin kita ubah, kita harus membangun apa yang kita inginkan dan melupakan sepenuhnya apa yang ingin kita singkirkan. Tidak perlu adanya upaya untuk menghancurkan sifat-sifat yang mungkin tidak kita kehendaki, tapi ketika yang baik berkembang, yang buruk otomatis akan menghilang perlahan. Ingatlah selalu bahwa apapun yang dikesankan pada bawah-sadar akan diungkapkan dari bawah-sadar menjadi kepribadian beberapa saat kemudian. 
     Jika kita mempunyai bakat untuk mengerjakan yang lebih baik daripada yang kini sedang kita lakukan, atau jika berharap membangun beberapa bakat yang ingin kita miliki, kita sekarang ini bisa terus berpikir bahwa kita bisa melakukan apa yang ingin kita lakukan. Semua kemajuan berada dalam skala menaik. Kita pertama-tama mempelajari hal-hal yang paling sederhana dan pada awalnya yang paling kurang berharga. Kemudian kita mempelajari apa yang lebih penting.
     Di antara banyak kekuatan penting yang datang secara langsung melalui emosi atau perasaan, salah satu yang paling bernilai adalah kekuatan semangat besar (antusiasme). Seringkali ide-ide, keinginan, perasaan atau cita-cita muncul ke permukaan pikiran, tanpa kita menyadari kapan kita membuatnya. Hal-hal tersebut dihasilkan oleh beberapa proses tak-sadar, tetapi jika kita menguji ide-ide atau keinginan-keinginan itu secara hati-hati, kita menemukan bahwa semuanya merupakan hasil dari pengaruh yang sesuai dengan sebab-sebab tertentu yang sebelumnya kita tempatkan dalam tindakan sadar kita.
     "Lakukanlah yang terbaik dalam keadaan apapun, dan percayalah bahwa keadaan apapun akan memberikan hal terbaik kepada anda" (Christian D. Larson).
     Kita sebagai manusia tentunya hanya bisa berusaha dan berdo'a yang terbaik, hanyalah Allah SWT yang berhak menentukannya dan hanya Allah yang mempunyai kuasa atas itu. Maka lakukanlah yang terbaik yang bisa kita lakukan sekarang, tegaslah untuk menolak berpikir tentang apa yang tidak ingin kita ingat dan alami. Pikirkan hanya tentang apa yang kita inginkan, dan harapkan yang terbaik seperti apa yang kita inginkan. Dalam agama Islam pun mengajarkan kita untuk selalu berprasangka baik, atau yang disebut dengan husnudzan.
      Orang optimis sejati tidak hanya mengharapkan apa yang terbaik untuk terjadi, tetapi terus berupaya mewujudkan apa yang terbaik itu. Ketika kita sedang memandang masa depan, jangan mencemaskan kesukaran-kesukaran yang mungkin terjadi. Janganlah membanyangkan diri kita berada dalam kondisi yang menyulitkan. Berkaitan dengan hal tersebut, Allah SWT berfirman dalam surah Al-Insyirah ayat 6, yang artinya: "Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan."  Terkadang ketika orang yang mempunyai cita-cita itu mengalami kegagaln, dunia akan menyuruh dia supaya tidak meneruskan cita-citanya, tapi bila cita-citanya tercapai, dunia akan memujinya atas ketekunan dan kebulatan tekadnya, dan setiap orang akan menjadikan kehidupannya sebagai teladan bagi generasi yang akan datang. Begitulah yang selalu terjadi. Karena itu, jangan memberi sedikit pun perhatian pada apa yang  dikatakan orang kebanyakan ketika kita sedang terpuruk. Percayalah pada diri anda sendiri, berilah tubuh kekuatan tambahan, dan salah satu kekuatan itu adalah cita-cita serta rasa optimis.

      Saran buat diri saya sendiri dan para pembaca...
Terimalah segala sesuatu yang ada sekarang sebagaimana adanya, dan mulailah segera untuk membuat hal-hal itu menjadi lebih baik!

0 comments:

Post a Comment

 
Toggle Footer